Jumat, 11 Oktober 2019

Audit Teknologi Sistem Informasi


I. Pengertian IT Audit
Audit teknologi informasi adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integratif dalam mencapai target organisasinya.
Dalam pelaksanaanya, auditor TI mengumpulkan bukti-bukti yang memadai melalui berbagai teknik termasuk survey, wawancara, observasi dan review dokumentasi.Satu hal yang unik, bukti-bukti audit yang diambil oleh auditor biasanya mencakup pula bukti elktronis. Biasanya, auditor TI menerapkan teknik audit berbantuan computer, disebut juga dengan CAAT (Computer Aided Auditing Technique). Teknik ini digunakan untuk menganalisa data, misalnya saha data transaksi penjualan, pembelian,transaksi aktivitas persediaan, aktivitas nasabah, dan lain-lain.


II. Ruang Lingkup Audit Sistem Informasi
Ruang lingkup mencakup audit terhadap sistem informasi penjualan, yang diawli pada bagian marketing penerimaan order hingga pembuatan laporan penjualan. Sedangkan pengendalian prosedur dan pelaksanaan sistem informasi dibagi menjadi dua bagian yakni:
Pengendalian Umum (General Control) mencakup pengendalian manajemen keamanan dan pengendalian manajemen operasi.
Pengendalian Aplikasi (Aplication Control) mencakup pengendalian boundary, pengendalian input dan pengendalian output.


III. Alasan Diperlukannya Audit :
1. Kerugian akibat kehilangan data
Informasi berasal dari suatu data yang diolah dan memiliki manfa’at bagi penggunanya. Oleh karena itu, data adalah suatu aset yang penting bagi suatu perusahaan atau organisasi. Informasi dari suatu data akan menjadi gambaran dari kondisi di masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Jika informasi dari data tersebut hilang, maka akan menyebabkan suatu kesalahan yang fatal.

2. Kesalahan dalam pengambilan keputusan
Saat ini masih banyak instansi yang menggunakan perangkat lunak dalam mengambil keputusan. Namun, resiko yang ditimbulkan bisa saja bukan lagi membahayakan sistem, tetapi juga dapat membahayakan nyawa seseorang seperti dalam penggunaan DSS (Sistem Penunjang Keputusan) dalam bidang kedokteran. Tingkat akurasi dan pentingnya suatu data tergantung kepada jenis keputusan yang akan diambil.

3. Kerugian yang disebabkan oleh kesalahan pemrosesan computer
Banyak organisasi atau perusahaan yang telah menggunakan komputer sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas pekerjaan mereka. Mulai dari hal yang sederhana, pernghitungan bunga dalam jumlah besar, dan juga navigasi pesawat terbang atau peluru kendali. Kerugian tersebut dapat pula berupa kebocoran data dan dapat menimbulkan dampak yang akan merugikan bagi suatu perusahaan atau organisasi seperti kehilangan klien, pelanggan, perhitungan matematis yang sulit dipercaya, dan juga dapat menggangu kelangsungan hidup perusahaan.

4. Penggunaan komputer yang di salah gunakan
Tingginya tingkat penyalahgunaan komputer menjadi salah satu alasan mengapa audit sistem informasi diperlukan. Banyak sekali pihak yang tidak bertanggungjawab dapat melakukan kejahatan komputer seperti Hacker, Cracker dan Virus.

a. Hacker : Merupakan seseorang yang dengan sengaja masuk ke dalam suatu sistem tanpa izin. Mereka melakukan hal tersebut biasanya hanya untuk membuat dirinya sendiri atau kelompoknya bangga karena telah berhasil menembus sistem keamanan dari suatu perusahaan atau organisasi, tanpa ada maksud untuk merusak atau mengambil sesuatu atas apa yang telah dilakukan.

b. Cracker : Cracker memasuki suatu sistem yang memiliki tujuan untuk mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya seperti mengubah, merusak, atau bahkan menghancurkan sistem tersebut.

c. Virus : Merupakan sebuah program komputer yang melekatkan diri dan menjalankan dirinya sendiri pada suatu data. Virus meriplikasi dirinya sendiri secara aktif dan mengganggu atau merusak suatu sistem operasi, data, dan bahkan mengacaukan sistem.

Kejahatan komputer juga dapat dilakukan oleh karyawan yang merasa tidak puas dengan kebijaksanaan perusahaan, baik yang masih bekerja, sudah berhenti, keluar, diberhentikan dari perusahaan tersebut dan bahkan yang pindah bekerja ke perusahaan lain dan hal tersebut dilakukan untuk memperoleh keuntungan atau manfaat dalam bersaing. Oleh karena itu audit sangat diperlukan dan terdapat dua hal utama yang harus diperhatikan pada saat melakukan audit atau pemrosesan data elektronik seperti pengumpulan bukti dan evaluasi bukti.

5. Kesalahan pada proses perhitungan
Sistem Informasi sering digunakan untuk melakukan proses menghitung yang rumit karena memiliki kemampuan untuk mengolah data secara tepat dan akurat, namun juga menimbulkan resiko kesalahan. Tanpa adanya pengembangan sistem yang baik, tentu saja dapat terjadi kesalahan menghitung dan yang lebih buruk adalah sistem yang baru yang sudah dibuat akan sulit di deteksi tanpa ada proses audit yang dilakukan.

6. Nilai investasi yang tinggi untuk perangkat keras dan perangkat lunak computer
Investasi yang dikeluarkan suatu perusahaan tentu sangat besar dan sulit untuk mengukur manfaat yang dapat diberikan oleh suatu sistem atau teknologi informasi.
https://aisyahoctav.weebly.com/softskill/metodologi-audit-teknologi-informasi

IV. Tujuan IT audit
Availability ketersediaan informasi, apakah informasi pada perusahaan dapat menjamin ketersediaan informasi dapat dengan mudah tersedia setiap saat.
Confidentiality / kerahasiaan informasi, apakah informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi perusahaan hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang berhak dan memiliki otorisasi.
Integrity, apakah informasi yang tersedia akurat, handal, dan tepat waktu.


V.  Dampak Teknologi Informasi Terhadap Proses Audit
Pengendalian komputer dapat menggantikan pengendalian manual. Memiliki keuggulan dapat mampu menangani transaksi bisnis yang kompleks dengan jumlah besar dengan efisien. Komputer memproses informasi secara konsisten serta dapat menggurangi salah saji dengan mengganti prosedur yang dilakukannya secara manual dengan pengendalian yang terprogram dengan menerapkan fungsi saling mengawasi dan mengontrol setiap transaksi yang diproses.
Risiko khusus yang terkait sistem TI dapat memicu kerugian jika sistem TI rusak dan gagal yang mengakibatkan organisasi menjadi lumpuh atau tidak beroperasi karena ketidakmampuan dalam mendapatkan kembali informasi yang hilang atau penggunaan informasi yang tidak handal yang disebabkan oleh kesalahan pemrosesan. Terdapat risiko lain terkait sistem TI yaitu:
1.          Risiko terhadap perangkat keras dan data
a.    Ketergantungan terhadap kemampuan kerja hardware dan software
b.    Kesalahan sistematik dan kesalahan acak
c.    Akses yang belum diotorisasi
d.    Terjadiya kehilangan data
2.          Berkurangnya jejak audit
a.    Kejelasan jejak audit kurang
b.    Berkuragnya keterlibatan manusia
c.    Kurangnya otorisasi tradisional
3.          Kebutuhan akan pengalaman dibidang TI dan pemisahan tugas TI
a.    Berkurangnya pemisahan tugas
b.    Kebutuhan akan pengalaman dibidang TI


Referensi :

https://aisyahoctav.weebly.com/softskill/metodologi-audit-teknologi-informasi
0

0 komentar:

Posting Komentar