Banyaknya
platform untuk berbagai macam teknologi dalam dunia internet dan mobile,
pekerjaan seorang programmer menjadi lebih sulit. Meguasai JavaScript, PHP dan
SQL sudah dapat membuat anda menjadi web programmer yang handal di beberapa
tahun yang lalu.
Seiring
dengan berkembangannya teknologi dan pasa mobile perusahaan semakin dituntut
tidak hanya untuk mempunyai website. Mempunyai mobile application sudah menjadi
keharusan. Perusahaan teknologi lebih mencari programmer yang menguasai skill
lengkap di bidang internet, website maupun mobile. Namun tidak mudah untuk
programmer menguasai web programming sekaligus mobile. Ini diperparah dengan
muncuknya 2 platform utama yang sangat berbeda di dunia mobile : Android dan
iOS. Sewaktu programmer selesai mengerjakan mobile app untuk Android tidak
mudah untuk membuat program yang sama untuk iOS.
Hal
ini sangat kompleks dan dapat membuat seorang programmer tidak efisien dan
membuang waktu. Dengan berkembang teknologi flatfrom yang mendukung, HTML5
diharapkan mampu menjadi jembatan antar platform yang memudahkan programmer.
Sejarah
HTML5
Tahun
1998, W3C (World Wide Web Consortium, lembaga yang mengatur standar untuk
internet dan teknologi terkait) memutuskan untuk tidak melanjutkan perkembangan
HTML. Mereka yakin bahwa XHTML, gabungan antara HTML dengan aturan sintaks XML
bisa menjadi masa depan dunia web. Akibatnya, muncul XHTML 1.0. Munculnya XHTML
1.0 membuat banyak programmer menjadi sadar betapa pentingnya penggunaan aturan
sintaks yang lebih ketat dari yang sebelumnya ada di HTML4. Saat XHTML 2.0
sedang dikembangkan, sekelompok orang dari Opera (pembuat web browser Opera)
malah mengembangkan spesifikasi teknologi HTML yang baru yang menjadi cikal
bakal dari HTML5. Dibandingkan dengan XHTML 2.0.
Standar
HTML5 yang mereka kembangkan ini menambahkan banyak kelebihan pada HTML4 namun
tetap backward compatible. Beberapa orang dari perusahaan lain seperti
Mozilla dan Apple yang menyukai gagasan ini, segera ikut bergabung. Akhirnya,
di tahun 2006, W3C menyadari kalau mereka mungkin sudah terlalu optimistik dan
menyangka bahwa dunia internet sudah siap menggunakan XML atau XHTML.
Pada tahun 2009, W3C menghentikan pengembangan XHTML 2.0 dan meresmikan HTML5
menjadi standar web yang baru. Satu hal yang memungkinkan pengembangan dan
pengadopsian HTML5 secepat ini adalah hasil dari kerjasama pembuat-pembuat
browser dalam pengembangan HTML5.
Fitur-fitur
Utama HTML5
HTML5
sampai kini masih boleh dibilang dalam tahap akhir pengembangan, banyak orang
yang salah mengira teknologi seperti geolocation dan vector grafik sebagai
bagian dari HTML5. Padahal pada intinya, HTML5 mempunyai 3 fitur atau tujuan
utama: memudahkan pembuatan web app, memperbaiki sistem error handling di HTML,
dan menambah peran semantik dalam pembuatan halaman web. Semantik di sini
berarti element yang digunakan dalam sebuah halaman web menjadi semakin
berarti.
Contoh paling gampangnya adalah di HTML5 penggunaan <div>
semakin dikurangi dan digantikan oleh tag/element yang berarti seperti <article>,
<footer>, dan <nav>. Kemudian akan ada fungsi-fungsi yang bisa
mempergunakan element-element tadi dengan cara yang baru yang mempermudah
pemrograman. Bisa dibilang fitur yang paling penting dari HTML5 mungkin adalah
kemampuannya untuk memudahkan pembuatan web app yang interaktif. Dengan HTML5,
pembuatan website yang terasa seperti desktop software atau app menjadi jauh
lebih mudah. HTML5 juga berusaha meniadakan penggunaan plugin, seperti Flash
plugin, yang seringkali merepotkan user dan programmer.
Buat
anda yang mempunyai bisnis di bidang teknologi internet, penggunaan HTML5 patut
diperhitungkan. Selain dapat memotong biaya, HTML5 mampu menghasilkan aplikasi
web yang dapat berjalan pada semua platform dengan interaktifitas yang tinggi.
Faktanya, perusahaan-perusahaan teknologi internet di Amerika sedang
berlomba-lomba mencari programmer HTML5. Amazon.com baru saja
meluncurkan mobile website yang berbasis HTML5. Di awal Februari kemarin, IBM
membeli Worklight untuk menciptakan business applications untuk mobile phone
dan tablet yang berbasis HTML5.
Di lain pihak, masih sedikit programmer yang
benar-benar menguasai HTML5. Karena itu, gaji yang ditawarkan untuk programmer
HTML5 bisa mencapai $250/jam. Satu kekurangan yang perlu diwaspadai dari HTML5
mungkin adalah akibat dari kelebihan HTML5 sendiri. Karena terlalu
universal, web aplikasi yg dibuat menggunakan HTML5 tidak bisa memanfaatkan
kelebihan yang dimiliki alat tertentu. Contohnya, ada handphone tertentu yang
mempunyai accelerometer sedangkan yang lain tidak. Seiring berkembangnya
teknologi seputar HTML5 diharapkan kekurangan ini bisa semakin teratasi.
0 komentar:
Posting Komentar