Sabtu, 20 Januari 2018

HTML5

Banyaknya platform untuk berbagai macam teknologi dalam dunia internet dan mobile, pekerjaan seorang programmer menjadi lebih sulit. Meguasai JavaScript, PHP dan SQL sudah dapat membuat anda menjadi web programmer yang handal di beberapa tahun yang lalu.

Seiring dengan berkembangannya teknologi dan pasa mobile perusahaan semakin dituntut tidak hanya untuk mempunyai website. Mempunyai mobile application sudah menjadi keharusan. Perusahaan teknologi lebih mencari programmer yang menguasai skill lengkap di bidang internet, website maupun mobile. Namun tidak mudah untuk programmer menguasai web programming sekaligus mobile. Ini diperparah dengan muncuknya 2 platform utama yang sangat berbeda di dunia mobile : Android dan iOS. Sewaktu programmer selesai mengerjakan mobile app untuk Android tidak mudah untuk membuat program yang sama untuk iOS.

Hal ini sangat kompleks dan dapat membuat seorang programmer tidak efisien dan membuang waktu. Dengan berkembang teknologi flatfrom yang mendukung, HTML5 diharapkan mampu menjadi jembatan antar platform yang memudahkan programmer.


Sejarah HTML5

Tahun 1998, W3C (World Wide Web Consortium, lembaga yang mengatur standar untuk internet dan teknologi terkait) memutuskan untuk tidak melanjutkan perkembangan HTML. Mereka yakin bahwa XHTML, gabungan antara HTML dengan aturan sintaks XML bisa menjadi masa depan dunia web. Akibatnya, muncul XHTML 1.0. Munculnya XHTML 1.0 membuat banyak programmer menjadi sadar betapa pentingnya penggunaan aturan sintaks yang lebih ketat dari yang sebelumnya ada di HTML4. Saat XHTML 2.0 sedang dikembangkan, sekelompok orang dari Opera (pembuat web browser Opera) malah mengembangkan spesifikasi teknologi HTML yang baru yang menjadi cikal bakal dari HTML5. Dibandingkan dengan XHTML 2.0.

Standar HTML5 yang mereka kembangkan ini menambahkan banyak kelebihan pada HTML4 namun tetap backward compatible. Beberapa orang dari perusahaan lain seperti Mozilla dan Apple yang menyukai gagasan ini, segera ikut bergabung. Akhirnya, di tahun 2006, W3C menyadari kalau mereka mungkin sudah terlalu optimistik dan menyangka bahwa dunia internet sudah siap menggunakan XML atau XHTML.  Pada tahun 2009, W3C menghentikan pengembangan XHTML 2.0 dan meresmikan HTML5 menjadi standar web yang baru. Satu hal yang memungkinkan pengembangan dan pengadopsian HTML5 secepat ini adalah hasil dari kerjasama pembuat-pembuat browser dalam pengembangan HTML5.
Fitur-fitur Utama HTML5
HTML5 sampai kini masih boleh dibilang dalam tahap akhir pengembangan, banyak orang yang salah mengira teknologi seperti geolocation dan vector grafik sebagai bagian dari HTML5. Padahal pada intinya, HTML5 mempunyai 3 fitur atau tujuan utama: memudahkan pembuatan web app, memperbaiki sistem error handling di HTML, dan menambah peran semantik dalam pembuatan halaman web. Semantik di sini berarti element yang digunakan dalam sebuah halaman web menjadi semakin berarti. 

Contoh paling gampangnya adalah di HTML5 penggunaan <div> semakin dikurangi dan digantikan oleh tag/element yang berarti seperti <article>, <footer>, dan <nav>. Kemudian akan ada fungsi-fungsi yang bisa mempergunakan element-element tadi dengan cara yang baru yang mempermudah pemrograman. Bisa dibilang fitur yang paling penting dari HTML5 mungkin adalah kemampuannya untuk memudahkan pembuatan web app yang interaktif. Dengan HTML5, pembuatan website yang terasa seperti desktop software atau app menjadi jauh lebih mudah. HTML5 juga berusaha meniadakan penggunaan plugin, seperti Flash plugin, yang seringkali merepotkan user dan programmer.

Buat anda yang mempunyai bisnis di bidang teknologi internet, penggunaan HTML5 patut diperhitungkan. Selain dapat memotong biaya, HTML5 mampu menghasilkan aplikasi web yang dapat berjalan pada semua platform dengan interaktifitas yang tinggi. Faktanya, perusahaan-perusahaan teknologi internet di Amerika sedang berlomba-lomba mencari programmer HTML5. Amazon.com baru saja meluncurkan mobile website yang berbasis HTML5. Di awal Februari kemarin, IBM membeli Worklight untuk menciptakan business applications untuk mobile phone dan tablet yang berbasis HTML5. 

Di lain pihak, masih sedikit programmer yang benar-benar menguasai HTML5. Karena itu, gaji yang ditawarkan untuk programmer HTML5 bisa mencapai $250/jam. Satu kekurangan yang perlu diwaspadai dari HTML5 mungkin adalah akibat dari kelebihan HTML5 sendiri. Karena terlalu universal, web aplikasi yg dibuat menggunakan HTML5 tidak bisa memanfaatkan kelebihan yang dimiliki alat tertentu. Contohnya, ada handphone tertentu yang mempunyai accelerometer sedangkan yang lain tidak. Seiring berkembangnya teknologi seputar HTML5 diharapkan kekurangan ini bisa semakin teratasi.
0

0 komentar:

Posting Komentar